Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (Model Tim Ahli)
Dalam era global, teknologi telah menyentuh segala aspek
pendidikan, sehingga informasi lebih mudah diperloleh, hendaknya siswa aktif
berpartisipasi sedemikian sehingga melibatkan intelektual dan emosional siswa
didalam proses belajar. Keaktifan disini berarti keaktifan mental walaupun
untuk maksud ini sedapat mungkin dipersyaratkan keterlibatan langsung keaktifan
fisik dan tidak nya berfokus pada satu sumber informasi yaitu guru yang hanya
mengandalakan satu sumber komunikasi. Seringnya rasa malu siswa yang muncul
untuk melakukan komunikasi dengan guru, membuat kondisi kelas yang tidak aktif
sehingga berpulang pada rendahnya prestasi belajar siswa. Maka perlu adanya
usaha untuk menimbulkan keaktifan dengan mengadakan komunikasi yaitu guru
dengan siswa dan siswa dengan rekannya. Salah satu pembelajaran yang ditawarkan
adalah kooperatif tipe jigsaw.
Teori yeng melandasi
pembelajaran kooperatif jigsaw adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya
pendekatan teori konstruktifisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana
sisiwa secara individu menemukan dan mentransformasikan informasi yang
kompleks, memeriksa imformasi dengan aturan dan merivisinya bila perlu (soejadi
dalam teti sobri, 2006. 15).
Menurut Slavin
(2007), pembelajaran kooperatif menggalakan siswa berinteraksi secara aktif dan
positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaaan ide
sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah
konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu mengkondisikan dan
memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan potensi siswa,
menumbuhkan aktifitas dan daya cipta kreativitas sehingga akan menjamin
terjadinya dinamika di dalam proses pemebelajaran. Dalam teori konstruktivisme
ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang dihadapkan masalah-masalah
komplek untuk di cari solusinya, selanjutnya menemukan bagian-bagian yang lebih
sederhana dan keterampiulan yang diharapkan.
Pembelajaran
kooperatif (cooperatf learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan
cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelopok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai dengan enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat Heterogen.
Pada hakekatnya
coopertaif learning sama dengan kerja kelompok. Oleh karena itu banyak guru
yang menyatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam kooperatif learning karena
mereka telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif learning dalam bentuk
belajar kelompok, walaupun tidak semua belajar kelompok disebut dalam
kooperatif learning seperti dijelaskan oleh Abdulhak (2001: 19-20)
“pemebelajaran kooperatif dilaksanakan melalui shering proses antara peserta
didik sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama antara peserta didik itu
sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar