-->

Selasa, 21 Agustus 2012

Model Kooperatif Jigsaw


Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (Model Tim Ahli)
Dalam era global, teknologi telah menyentuh segala aspek pendidikan, sehingga informasi lebih mudah diperloleh, hendaknya siswa aktif berpartisipasi sedemikian sehingga melibatkan intelektual dan emosional siswa didalam proses belajar. Keaktifan disini berarti keaktifan mental walaupun untuk maksud ini sedapat mungkin dipersyaratkan keterlibatan langsung keaktifan fisik dan tidak nya berfokus pada satu sumber informasi yaitu guru yang hanya mengandalakan satu sumber komunikasi. Seringnya rasa malu siswa yang muncul untuk melakukan komunikasi dengan guru, membuat kondisi kelas yang tidak aktif sehingga berpulang pada rendahnya prestasi belajar siswa. Maka perlu adanya usaha untuk menimbulkan keaktifan dengan mengadakan komunikasi yaitu guru dengan siswa dan siswa dengan rekannya. Salah satu pembelajaran yang ditawarkan adalah kooperatif tipe jigsaw.
Teori yeng melandasi pembelajaran kooperatif jigsaw adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktifisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana sisiwa secara individu menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa imformasi dengan aturan dan merivisinya bila perlu (soejadi dalam teti sobri, 2006. 15).
Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu mengkondisikan dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan potensi siswa, menumbuhkan aktifitas dan daya cipta kreativitas sehingga akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses pemebelajaran. Dalam teori konstruktivisme ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang dihadapkan masalah-masalah komplek untuk di cari solusinya, selanjutnya menemukan bagian-bagian yang lebih sederhana dan keterampiulan yang diharapkan.
Pembelajaran kooperatif (cooperatf learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelopok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai dengan enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat Heterogen.
Pada hakekatnya coopertaif learning sama dengan kerja kelompok. Oleh karena itu banyak guru yang menyatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam kooperatif learning karena mereka telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif learning dalam bentuk belajar kelompok, walaupun tidak semua belajar kelompok disebut dalam kooperatif learning seperti dijelaskan oleh Abdulhak (2001: 19-20) “pemebelajaran kooperatif dilaksanakan melalui shering proses antara peserta didik sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama antara peserta didik itu sendiri.”

Tidak ada komentar: